Pasalnya jika melihat siklus tahunan, ada momentum pelemahan pasar lainnya yang biasanya terjadi di bulan November. Herditya juga menyarankan investor untuk melakukan akumulasi saham dengan cara cicil beli, terlebih jika IHSG berada di bawah level . Menurut dia, saham-saham sektor telekomunikasi dan konstruksi dapat menjadi pilihan.
Bandarmologi merupakan analisis saham yang dilakukan dengan cara melihat gerak-gerak bandar yaitu melihat bandar yang sedang melakukan akumulasi dan distribusi saham. Dalam analisis bandarmologi, istilah akumulasi mengacu pada pembelian saham oleh bandar. Sedangkan distribusi mengacu pada penjualan saham yang dilakukan bandar. Sesuai konsep dasar bandarmologi, pada saat bandar sedang akumulasi, maka harga saham ada potensi naik. Pada saat bandar distribusi, maka saham berpotensi turun. Hal ini sesuai dengan konsep permintaan dan penawaran, ketika banyak yang membeli saham, maka harga saham akan naik dan ketika banyak yang jual, saham akan turun. [Trader saham yang ingin mendalami analisa bandarmologi saham full praktik, analisa broker summary dengan kombinasi analisa teknikal untuk trading decision, anda bisa perdalam analisa-analisanya disini Ebook Bandarmologi Saham Pemula - Expert].Para trader kerap kali mencari saham-saham yang sedang diakumulasi bandar. Yap, karena saham yang lagi diakumulasi berarti permintaan beli lagi besar, sehingga harga saham berpotensi naik. Lalu bagaimana cara mengetahui bandar sedang akumulasi saham? Mengetahui bandar sedang akumulasi saham bisa anda lihat melalui menu BROKER SUMMARY yang disediakan melalui software online trading masing-masing. Jadi untuk melihat saham yang lagi diakumulasi, anda tidak membutuhkan software khusus atau software trading yang berbayar mahal. Anda bisa akses menu buat analisa gerak-gerak bandar secara free melalui software online trading masing-masing, yaitu melalui broker summary. CARA MENGETAHUI BANDAR YANG SEDANG AKUMULASI SAHAM Secara sederhana, bandar dikatakan sedang akumulasi apabila para top buyer memiliki nilai akumulasi yang LEBIH BESAR dibandingkan nilai distribusi. Kita akan coba gunakan studi kasus saham PNBS. Perhatikan broker summary PNBS berikut ini Pada broker summary biasanya ditampilkan sampai 20 sekuritas yang sedang akumulasi dan distribusi. Akan tetapi, anda tidak harus melihat semuanya. Anda bisa melihat lima sampai tujuh top broker pertama, karena itu adalah para bandar yang paling besar dalam akumulasi dan distribusi, sehingga bisa memberikan dampak paling signifikan sebagai market maker. Cara mengetahui bandar yang sedang akumulasi saham harus dilakukan dengan menjumlahkan nilai top buyer Nilai akumulasi lot dan membandingkannya dengan nilai top seller Nilai distribusi lot. Apabila top buyer melakukan akumulasi sebanyak 500 ribu lot, tapi distribusi top seller-nya sebanyak 515 ribu lot, maka dapat dikatakan bandar sedang distribusi, bukan akumulasi. Jadi anda harus bandingkan dengan top seller terbesarnya juga. Oke, kita kembali lagi pada broker summary PNBS diatas. Total volume lima top buyer pertama adalah sebesar lot. Sedangkan total volume lima top seller pertama adalah sebesar lot. Dapat disimpulkan bahwa saham PNBS sedang diakumulasi oleh bandar, karena nilai akumulasi top buyer-nya jauh lebih mendominasi dibandingkan nilai distribusi top seller. Selain itu, top buyer dan top seller juga sama-sama diisi oleh bandar besar. Di top buyer adalah sekuritas YP, CC dan PD. Sedangkan top seller ada sekuritas YP, CC, AI dan KK, di mana mayoritas top seller adalah sekuritas asing seperti AI dan KK. Tetapi karena bandar top buyer juga berasal dari sekuritas besar, plus jumlah akumulasinya dominan, dapat dikatakan bandar saham PNBS saat analisa broker summary ini diisi oleh bandar-bandar besar. Yap, mengetahui bandar yang sedang akumulasi caranya sesimpel itu. Anda hanya perlu melihat perbandingan akumulasi lot dan distribusi lot beberapa top broker teratas. Jika akumulasi lebih besar, maka dapat disimpulkan bandar sedang akumulasi. Tapi untuk analisa saham PNBS diatas kita hanya menggunakan analisa satu hari, yaitu saat closing market. Dalam analisa bandarmologi, anda bisa melihat sampai rentang mingguan juga, untuk melihat apakah dalam seminggu terakhir bandar cenderung akumulasi atau distribusi. Caranya sama seperti diatas tadi. Anda tinggal menjumlahkan berapa akumulasi dan distribusi pada broker summary. Hanya saja, anda memperpanjang time framenya. Anda bisa manfaatkan aplikasi RTI juga untuk melihat apakah saham tertentu sedang banyak diakumulasi atau didistribusi bandar. Baca juga Cara Daftar RTI Business & Data RTI. Sebagai contoh, perhatikan pergerakan bandar pada saham BBRI berikut Pada aplikasi RTI, anda bisa melihat summary dalam bentuk jumlah maupun dalam tabel jumlah bandar yang lagi akumulasi dan distribusi. Yap, pada saham BBRI bisa kita lihat brker asing lebih dominan melakukan akumulasi, namun untuk broker lebih banyak distribusi saham. Pada RTI anda juga bisa perpanjang time framenya, misalnya 1 minggu 1W, 1 bulan 1M untuk anda lihat perbandingan nilai akumulasi dan distribusi bandar. Jadi kalau pada RTI, anda bisa melihat summary secara langsung. Sedangkan pada broker summary, anda perlu menghitung manual, namun pada broker summary anda bisa melihat lebih rinci per broker-broker sekuritas yang sedang akumulasi dan distribusi. Itulah cara mengetahui bandar sedang akumulasi saham. Caranya simpel, anda bisa melihatnya hanya dalam beberapa menit, dan tidak memerlukan software2 yang mahal. BANDAR AKUMULASI = SAHAM NAIK? Perlu anda ketahui, ketika bandar sedang dominan akumulasi BUKAN BERARTI harga sahamnya bakalan naik. Anda harus cek analisa chartnya, apakah chartnya sudah mendukung untuk trading atau belum? Jika chart sudah mendukung untuk trading dan didukung akumulasi besar, maka peluang saham untuk rebound akan lebih besar. Jangan pernah mengabaikan analisa teknikal jika anda sedang analisa bandarmologi. Pelajari juga Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal. Analisa akumulasi distribusi bandar adalah sebagai analisa pelengkap dalam analisis teknikal. Analisa utama yang harus anda gunakan adalah analisis teknikal, karena analisa bandarmologi "hanya" melihat bandar yang sedang akumulasi dan distribusi. Sinyal trading bisa anda lihat melalui analisa chartnya. Jika anda ingin membeli saham berdasarkan bandarmologi, perlu anda sinkronisasi antara pergerakan bandar Bandar banyak akumulasi, didukung dengan chart yang bagus.
2 Overbought dan Oversold. Cara membaca stochastic saham selanjutnya adalah dengan mengenali overbought dan oversold. Overbought menandakan bahwa harga saham sudah terlalu tinggi, sehingga menimbulkan potensi penurunan atau koreksi harga. Dikatakan sebagai zona overbought ketika stochastic berada di atas angka 80.
The On-Balance Accumulation Distribution OBAD indicator is designed to analyze the accumulation and distribution of assets based on volume-weighted price movements. The indicator helps traders identify periods of buying and selling pressure and assess the strength of market trends. By incorporating volume and price data, the OBAD indicator provides valuable... Garis Akumulasi / Distribusi - Accumulation / Distribution Line ADL Garis Akumulasi / Distribusi atau Accumulation / Distribution Line adalah sebuah indikator yang esensinya di desain untuk mengukur dasar suplai dan permintaan. Hal tersebut dicapai dengan mencoba mendeterminasikan apakah traders sedang ber akumulasi membeli atau mendistribusi menjual yang didapat dengan melakukan plotting dari total volume pergerakan uang pada tiap periode. ADL dapat menunjukkan divergen antara arus volume dan harga aktual terutama untuk mendukung trend yang sudah ada atau untuk mengantisipasi kemungkinan pembalikan yang akan dating. Baca lebih lengkap mengenai Garis Akumulasi / Distribusi. This is a custom volume-based trading strategy. Let's go through the script and understand how it works Input Variables baselinePeriod Specifies the period length for calculating the baseline volume. smoothingPeriod Specifies the period length for smoothing the percentage difference. buyThreshold Sets the threshold for a positive crossover... Accumulation/Distribution explains when the big players buy or sell, according to Wyckoff. I added some colors to make it more visibly, to get a hint when not to invest. A/D is a lagging indicator. When the MA is above A/D line, this should reflect distribution time, and big players are selling. The oppsite is when MA is below the A/D line, then this should be... This oscillator has two different modes The first one called RSIs is a comparison between the Relative strength index of the Accumulation/Distribution and the On Balance Volume and the normal price, to analyze the differences in momentum between the price with volume and without. The second one, called Dock, is similar except for the fact that the lines are... Medic trades using "Smart Money Concepts", and Medic's system revolves around the one taught by MentFX Structure, Supply/ Demand Zone , and Confirmation. While this system per se doesn't require the use of a volume indicator, Medic has come to respect the OBV and Accumulation / Distribution . The OBV Ribbon is available in many a shape and form, but Medic... An accumulation/distribution indicator that works better against gaps and with trend coloring. Accumulation/Distribution was developed by Marc Chaikin to provide insight into strength of a trend by measuring flow of buy and sell volume . The fact that A/D only factors current period's range for calculating the volume multiplier causes problem with price gaps.... The Indicator is a combination of different types of measurements to the Price Action. 1. Spread The Spread is set to measure your Symbol to another chosen Market like Dollar as Contra . But you can switch also between different markets. 2. Accumulation/Distribution with True Range of High or Low including OpenInterest. This only works with Futures... Average Daily Range ADR Multi Timeframe, Multi Period, Extended Levels Tips • Narrow Zones are an indication of breakouts. It can be a very tight range as well. • Wider Zones can be Sideways or Volatile. What is this Indicator? • This is Average Daily Range ADR Zones or Pivots. • This have Multi Timeframe, Multi Period Up to 3 Levels and Extended... Price Pattern Analysis is the core of trading. But price patterns often fails. VRAI Volume Risk Avoidance Indicator shows Volume Pressure, so that you can avoid volume-based risks. For example, never short when you see green buying pressure. Never long when you see red selling pressure. You still need to pick good price patterns, because the... This indicator allows you to set a range of price which you want to get an alert about if price breaks that structure. Basic modification of my SFP Momentum Indicator showing accumulation/distribution patterns based on breakouts above previous anchor points. Candles are colored based on whether accumulation or distribution was last. Best if used at HTF then confirmed at LTF. Custom swing fail detector with levels and breakouts both major and minor plus colored candles based on SFP momentum. I wanted to invest a certain fiat amount each month and was wondering which day would be best to do this. So, with this script, you can set your entry day. On the last day of the date range, it will close all positions. You can then see what amount of the asset you have accumulated to date. If you try all the days of the month and see when you can sell the most... This script takes the signal from the Accumulation Distribution indicator invented by Larry Williams and normalizes it such that it becomes an oscillator about a zero line as described by John Bollinger in his book Bollinger on Bollinger Bands . The purpose of the indicator is to serve as a volume-based confirmation of signals given by other indicators, typically... This is an updated version with lots of extras added of the Accumulation/Distribution indicator coded by Cl8DH. You can read about what he says about his indicator, and how to use it, here So, from that, what have I done? I added a moving average of which there are many types to choose from so that you can use this as a "two lines cross" indicator, as... Another way of finding out a rough estimate of the volume or how much bulls or bears were in control using only the range of the candlesticks in relation to the closing price. If the close is in the higher range zone then the volume is said to have been positive, if the close is in the lower range zone then the volume is said to have been negative. The close is... This version its made for 8-12h and works amazingly on the ETH pairs. Can be adapted to others as well For this example, I used an initial 1$ account, using always full capital on each tradewithout using any leverage, together with a commission/fees for each deal, on Coinbase broker. This is a long only strategy The components for the inside of the... Divergence Template! This public indicator helps you to find as many divergences with as many indicators you like, without the long hassle of knowing and coding the divergence yourself. Just replace the "Divergence Condition" with your formula and give it a title in the second step, everything simply illustrated to someone without any coding experience!...
\n \n\n cara melihat akumulasi saham
IndeksHarga Saham Gabungan ( IHSG) masih bisa menguat, meski dalam rentang yang terbatas. Namun, IHSG hari ini (2/8) ada peluang untuk terkoreksi menimbang kemungkinan aksi profit taking dan imbas dari lonjakan inflasi. Adapun IHSG ditutup menguat 17,66 poin atau 0,25% ke level 6.968,78 dalam perdagangan kemarin (1/8).
Seringkali kita sebagai trader melihat harga saham mengalami lonjakan signifikan atau turun drastis secara tiba-tiba. Ada juga saham yang awalnya sideways panjang kemudian naik signifikan berubah menjadi uptrend. Saham yang rally naik terus pun, trennya bisa berbalik menjadi downtrend. Hal tersebut biasa terjadi di market, karena adanya aksi akumulasi atau distribusi oleh big fund atau bandar, kalau istilah kerennya adalah smart dan smart money adalah big fund. Akan tetapi, tidak semua big fund itu bandar. Begitu pula, tidak semua big fund itu smart money. Mengapa demikian?Big fund adalah seseorang atau institusional yang mempunyai uang atau dana besar. Sedikit berbeda, bandar bagi para trader di Indonesia sering diartikan sebagai seseorang atau institusional yang punya uang atau dana besar dan menggerakan harga suatu saham untuk kepentingan tertentu. Sedangkan smart money adalah modal dalam jumlah cukup besar yang ditempatkan oleh investor institusi yang di investasikan dalam skala jauh lebih besar dari investasi retail dan mempunyai informasi yang lebih baik. Tonton juga Bandar vs Smart MoneyLalu bagaimana caranya kita mengetahui bandar atau smart money sedang melakukan akumulasi atau distribusi suatu saham?Trader dapat mengetahuinya dengan analisis teknikal price and volume dalam chart analisis suatu saham, baik itu dari pattern atau candlestick yang kita kembali mengingat, harga saham bergerak dalam sebuah siklus tertentu yang akan selalu berulang setiap saat. Bandar atau smart money akan melakukan proses akumulasi pada stage 1 dan melakukan proses distribusi pada stage 3. Akumulasi terjadi ketika harga saham masih sangat murah dan investor retail masih ketakutan karena harga saham habis turun tajam dan banyak orang belum mau melirik untuk beli saham tersebut, namun disitulah bandar atau smart money sudah mulai melakukan distribusi terjadi ketika bandar atau smart money mulai jualan untuk merealisasikan keuntungannya, ditandai dengan harga saham yang jatuh tajam secara tiba-tiba dengan volume transaksi besar dan diikuti dengan kenaikan harga saham lagi, dengan volume transaksi lebih kecil. Hal ini terjadi terus-menerus hingga target jual saham bandar atau smart money sudah tercapai, dan harga saham berlanjut juga Mengenal Siklus Harga SahamProses AkumulasiPada contoh saham ESSA di atas terlihat proses akumulasi yang terjadi dalam sebuah base panjang sejak September 2021 hingga Desember 2021. Dalam base panjang tersebut juga terlihat ada beberapa kali kenaikan harga disertai dengan lonjakan volume yang cukup signifikan. Di fase akumulasi ini juga tercermin harga turun disertai dengan volume turun, artinya tekanan jual relatif lebih kecil. Ketika sebuah saham berhasil breakout dari base panjang disertai dengan lonjakan volume yang tinggi, maka artinya bandar atau smart money sudah selesai melakukan akumulasi. Hal tersebut juga sebagai pertanda harga saham berubah dari sideways menjadi uptrend. Trader dapat melakukan beli ketika harga saham breakout dan hold selama saham tersebut tidak patah juga Apa yang harus dilakukan jika Breakout dengan volume kecil?Contoh saham UNVR di atas terlihat harga saham di awali dari trend turun. Harga saham UNVR mulai melandai sejak Mar 2022 - akhir April 2022, kemudian terbentuk pattern reversal double bottom sebagai proses akumulasi oleh smart money. Ketika harga saham berhasil breakout dari pola double bottom, muncul lonjakan volume yang signifikan, trader dapat melakukan strategi beli. Target dari proyeksi pola double bottom dapat dijadikan sebagai area profit juga Pola Saham yang Bikin Kamu UntungProses akumulasi yang dilakukan smart money bisa jadi waktunya ajab berbeda-beda pada setiap saham. Hal terpenting yang perlu trader cermati adalah ketika saham tersebut berhasil breakout disertai dengan lonjakan volume yang tinggi maka fase akumulasi berakhir dan harga saham dapat menguat lebih DistribusiProses distribusi pada contoh saham ESSA di atas tercermin ketika saham tersebut sudah menunjukkan pattern reversal double top, trader sudah bisa mulai melakukan jual untuk profit taking. Dari sisi pergerakan harga saham ESSA juga terlihat jika saham tersebut mengalami breakdown atau patah dari percepatan uptrendline bertepatan dengan breakdown MA 20 daily. Ini menandakan smart money sudah mulai melakukan distribusi, dimana harga saham sudah berada pada stage 3. Fase distribusi ini akan terus berlanjut sampai akhirnya harga saham breakdown uptrendline disertai dengan lonjakan volume yang besar artinya smart money sudah melakukan jual profit taking dengan skala yang juga Bersiap Profit Taking jika Muncul Pola Ini!Selain mengamati pergerakan bandar atau smart money dengan analisis teknikal, kita sebagai trader juga perlu berpikir seperti mereka. Trader tetap perlu melihat kondisi makro ekonomi, rotasi sektoral yang mungkin terjadi, dan selalu berpikir forward looking ke saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
  1. Τ щоժуβирсющ ለоኟу
  2. Ըбሏчիբιջуп խн չα
  3. Апጱሣо ጸፄጦ
Caramelihat pergerakan bandar. Pada bursa saham di Indonesia kita bisa mengetahui identitas pembeli atau penjual saham yang terjadi di lantai bursa. Tentunya tidak semua data bisa didapatkan, biasanya minimal kode broker yang di gunakan untuk transaksi dan kewarganegaraan si pembeli atau penjual.
Jika Anda mempelajari ilmu bandarmologi, Anda harus banyak belajar dan memahami saham2 yang sedang diakumulasi oleh bandar, atau saham yang akan "dibuang" oleh bandar. Sebenarnya, analisis teknikal menyediakan indikator untuk membaca teori akumulasi dan distribusi yang dilakukan oleh pelaku pasar. Indikator tersebut adalah indikator accumulation/distribution AD. Sesuai namanya, accumulation berarti akumulasi artinya membaca saham yang sedang diakumulasi. Distribution sesuai namanya berarti distribusi artinya membaca saham yang banyak dijual oleh pelaku pasar. Indikator ini saya katakan cukup baik, karena mampu membaca saham2 yang sedang "dikumpulkan" atau yang akan "dibuang" oleh pelaku pasar. Berikut adalah tampilan indikator AD pada charting. Cara membaca indikator AD sebenarnya cukup mudah. Hampir sama dengan cara membaca indikator lain. Ketika indikator AD bergerak naik, artinya saham tersebut sedang diakumulasi, dan biasanya akan diikuti dengan kenaikan harga saham. Dan sebaliknya, apabila indikator AD bergerak turun, artinya saham tersebut sedang didistribusi, artinya mulai banyak pekaku pasar yang "buang barang", sehingga pada umumnya akan diikuti dengan penurunan harga saham. PENERAPAN INDIKATOR AD Perhatikan indikator AD pada saham DOID diatas. Ketika indikator AD menunjukkan penurunan, maka akan diikuti dengan penurunan harga saham yang saya beri tanda persegi. Penurunan indikator AD menunjukkan bahwa saham sedang berada dalam fase distribusi banyak pelaku pasar yang menjual saham, yang menyebabkan harga saham turun. Ketika indikator AD mulai bergerak turun dan berhenti dari fase akumulasi, maka pada saat itulah Anda disarankan untuk sell. Sedangkan pada saat indikator AD mulai mengalami kenaikan, pada umumnya akan diikuti dengan kenaikan harga saham tanda lingkaran. Kenaikan indikator AD menunjukkan bahwa saham sedang dalam fase akumulasi banyak pelaku pasar yang membeli saham. Dengan kata lain, permintaan lebih besar ketimbang penawaran, sesuai hukum ekonomi harga akan naik. Ketika indikator AD mulai bergerak naik dan terlihat tanda2 fase distribusi akan berakhir, maka Anda disarankan untuk buy. INDIKATOR AD DAN HARGA SAHAM BERGERAK BERLAWANAN Hati2 apabila harga saham sedang naik, tapi tidak dibarengi dengan akumulasi saham atau sebaliknya, harga saham turun tapi tidak dibarengi dengan distribusi saham. Jika Anda menemukan saham yang demikian, bisa jadi kenaikan maupun penurunan harga saham hanyalah "tipuan". Perhatikan chart diatas, saham PNLF yang saya beri tanda persegi. Harga saham PNLF tampak mengalami kenaikan, akan tetapi indikator AD justru bergerak cenderung sideways. Apa artinya? Artinya, kenaikan harga saham PNLF tidak dibarengi dengan aksi akumulasi yang besar, yang sebenarnya saham PNLF memang "tidak berminat" untuk naik. Kemudian Anda perhatikan, setelah harga saham PNLF naik beberapa hari tanpa dibarengi kenaikan indikator AD, tren harga saham PNLF langsung terjun bebas. So, kalau Anda menemukan saham sedang uptrend kecil yang tidak dibarengi kenaikan indikator, saran saya jangan membeli saham tersebut. Sama seperti indikator lainnya, indikator AD tidak bisa berjalan sendiri. Alangkah baiknya apabila Anda meng-kombinasikan indikator AD dengan indikator2 lainnya, seperti stochastic, RSI, MA, Volume dan lain2.
  1. ቺոկሞтиμе խጇоዜ
  2. ወճидр ቪժኜз σևку
OtoritasJasa Keuangan (OJK) mencatat akumulasi premi asuransi untuk konvensional dan syariah tercatat sebesar Rp 156,98 triliun di semester I-2022. Jumlah itu tumbuh 0,60% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021. Hal tersebut sejalan dengan perkembangan akumulasi premi sepanjang tahun 2022 pada sektor asuransi umum dan
Di pos sebelumnya Akumulasi dan Distribusi Saham, saya sudah menjelaskan tentang apa itu akumulasi dan distribusi saham. Di pos ini, saya akan menjelaskan tentang strategi melakukan akumulasi saham. Saya pribadi terkadang juga menggunakan istilah 'akumulasi' kalau ada trader yang bertanya saham A, saham B sebaiknya dibeli atau tidak. Kalau saya melihat ada pola2 tertentu di saham tersebut, terkadang saya bisa menyarankan untuk akumulasi alias beli bertahap. Akumulasi saham saya sarankan untuk anda lakukan kalau anda belum terlalu yakin dengan saham yang anda incar. Misalnya begini, pada saat itu IHSG lagi merah / turun. Dan anda menemukan saham di stock pick anda yang harganya sudah murah, dan sepertinya saham tersebut sudah layak untuk dibeli. Baca juga Panduan Mencari Stock Pick Saham Bagus. Tapi karena market saat itu masih bearish, maka bisa jadi saham anda turun lagi dari supportnya. Di sisi lain, ada kemungkinan juga saham tersebut bakalan rebound dalam jangka pendek. Dalam hal ini, masalahnya anda tidak pernah tahu apakah saham tersebut bakal langsung naik atau dibawa turun dulu. Kondisi seperti ini sering dialami oleh para trader. Maka dari itu, strategi tradingnya adalah Lakukan akumulasi saham alias beli bertahap. Tujuannya, kalau sewaktu-waktu saham tersebut turun lagi, anda masih punya sisa kas yang banyak untuk membeli sahamnya di harga bawah averaging down. Jadi anda nggak gegabah memasukkan semua modal anda untuk beli saham jika anda belum yakin, sehingga modal anda nggak nyangkut. Justru anda punya amunisi banyak untuk beli saham lagi di harga bawah. Tapi kalau ternyata harga saham anda langsung naik, anda juga nggak ketinggalan momen, karena anda sudah membeli sahamnya, meskipun belum menggunakan semua modal anda. Dan momentum naiknya saham anda juga bisa anda manfaatkan untuk akumulasi averaging up beli lagi saat naik. Jadi saat melihat arah market yang nggak pasti, namun anda menemukan saham2 yang sudah bagus buat trading, anda nggak bengong saja melihat layar monitor. Tapi anda sudah melakukan action trading, sehingga anda tidak ketinggalan momentum nantinya. Namun tentu strategi akumulasi saham ini bukanlah kewajiban dalam trading. Boleh-boleh saja anda langsung membeli dengan full modal, kalau anda yakin dengan saham yang anda analisa tersebut bakalan naik. Untuk lebih jelasnya, saya beri contoh skenario akumulasi saham. Anda memiliki modal Rp10 juta dan ingin membeli saham BJTM. Saat itu katakanlah harga BJTM adalah 650. Anda melihat bahwa BJTM ini sudah potensi rebound, namun anda masih belum sepenuhnya yakin karena BJTM masih ada support 620. Maka, anda membeli BJTM di harga 650 sebanyak 10 lot dulu. Sisa modal sudah anda siapkan jika sewaktu2 BJTM turun, anda membeli lagi. Ternyata setelah itu BJTM turun sampai harga 625. Di harga 625 ini anda beli lagi sebanyak 20 lot. Kemudian BJTM naik ke 630 dan anda beli lagi sebanyak 15 lot. Sehingga harga rata2 anda jauh lebih murah daripada sebelumnya, anda tidak butuh harga terlalu tinggi untuk menjual sahamnya. Itulah yang dinamakan dengan akumulasi saham. Anda membeli secara bertahap sedikit demi sedikit, tidak membeli satu kali dengan full modal. Akumulasi juga bisa dilakukan dengan membeli di harga yang sama. Misalnya, anda beli BJTM setengah modal di 650. Lalu anda melihat bahwa BJTM sebentar lagi akan rebound, maka anda beli lagi BJTM di harga 650. Nah strategi akumulasi saham ini saya sarankan pada anda jika anda menemukan kondisi-kondisi trading berikut 1. Cari saham yang diskon dan punya potensi naik Akumulasi saham tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Jangan sampai anda menghabiskan modal anda untuk membeli saham2 yang tidak prospek secara analisa teknikal. Kalau anda mau mencoba akumulasi, carilah saham yang harganya memang lagi diskon dan punya potensi naik dalam jangka pendek. Karena saham yang diskon adalah saham2 yang punya potensi rebound lebih bagus ketimbang saham2 yang harganya sideways atau saham2 yang harganya sudah tinggi. Jadi kalaupun saham2 diskon turun, saham2 diskon ini punya peluang yang besar untuk rebound lebih cepat, sehingga anda bisa manfaatkan untuk akumulasi. Bagaimana cara mencari saham diskon? Anda bisa terapkan praktiknya disini Full Praktik Menemukan Saham Diskon. 2. Akumulasi hanya saya sarankan untuk trading di saham2 pilihan anda saja Lakukan akumulasi hanya di saham-saham pilihan. Saham pilihan adalah saham2 yang sudah terbukti bisa memberikan profit untuk anda, karena saham tersebut punya pola-pola yang layak untuk ditradingkan secara analisa teknikal. [Cara mencari saham pilihan, pernah saya bahas strateginya disini Cara Screening Saham Bagus. Dengan memiliki saham-saham pilihan inilah, anda bisa mencapai profit konsisten]. Karena kalau saham lagi turun, dan anda beli sahamnya, kemudian sahamnya turun terussss... Anda kan juga punya keterbatasan modal. Tidak mungkin anda terus melakukan akumulasi. Ingat anda hanyalah trader ritel, bukan bandar atau Manajer Investasi MI yang modalnya jumbo. Oleh karena itu, lakukan akumulasi saham pada saham2 pilihan anda, yang anda lebih paham dengan pola teknikalnya, supaya peluang saham anda untuk rebound lebih besar. 3. Anda belum yakin 100% dengan saham anda saat itu Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, strategi akumulasi bisa anda lakukan kalau anda belum 'sreg' 100% dengan saham anda, maka anda bisa beli bertahap. 4. Kondisi market masih belum terlalu mendukung untuk trading Kondisi market yang masih bearish, tetapi anda menemukan saham2 yang polanya sudah bagus buat trading, maka anda bisa mempertimbangkan untuk membeli bertahap dulu, untuk berjaga-jaga kalau sewaktu-waktu saham turun lagi karena market yang belum mendukung. Tapi kalau sewaktu-waktu saham anda naik dan IHSG-nya technical rebound, anda juga sudah punya sahamnya, sehingga anda punya kesempatan yang besar untuk profit. So... Itulah strategi untuk melakukan akumulasi saham. Anda mungkin bertanya kembali "Apakah Pak Heze juga melakukan akumulasi saham saat trading?" Ya, tentu saja. Walaupun tidak selalu, namun pada kondisi2 tertentu saya juga melakukan akumulasi trading tidak langsung beli full modal. Maka dari itu, apa yang saya tulis ini juga berdasarkan pada pengalaman trading yang sudah saya jalankan sendiri. Sekali lagi, dalam akumulasi saham anda perlu memperhatikan beberapa poin penting.. Lakukan akumulasi di saham2 pilihan anda saja. Dan kedua, akumulasi saham tidak harus anda lakukan. Kalau anda yakin langsung membeli tanpa melakukan akumulasi, sah-sah saja.
4 Pilih Perusahaan Saham Blue-Chip. Kita tidak ingin analisa yang sulit -sulit karena tahu bahwa mereka yang punya Gaji UMR, Mahasiswa, Pelajar, dan Ibu Rumah Tangga, punya keterbatasan budget, dana, waktu dan pengetahuan soal dunia saham. Oleh karena itu, paling gampang buat mereka adalah membeli saham blue-chip.
Skip to content Kalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikelKalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikelKalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikel Home » Saham » Bagaimana Cara Bandar Kendalikan Gerak Harga Saham? Dibaca Normal 18 Menit Bagaimana Cara Bandar Kendalikan Gerak Harga Saham? Pada artikel sebelumnya, telah kita bahas bahwa, terdapat Bandar di dalam aktivitas pasar modal. Bagaimana cara bandar saham mengendalikan pergerakan harga saham di pasar modal? Dan bagaimana cara kita mendeteksinya serta mengambil keuntungan darinya? Artikel kali ini akan menjawabnya. Berkenalan Dengan Bandar SahamBagaimana Bandar Saham Dapat Menggerakkan Harga Saham?Apa Tujuan Bandar Saham Melakukan Itu Semua?Bagaimana Caranya Mendeteksi Pergerakan Bandar Saham?Hanya Ada Satu Pihak Bandar Saham1 Metode Inventory Analysis2 Metode Foreign Flow Analysis3 Metode Market Maker Action AnalysisFree Download Ebook Panduan Berinvestasi Saham untuk PemulaPentingnya Data Broker Summary1 Akumulasi Dalam Broker Summary2 Distribusi Dalam Broker Summary3 Mark Up dan Mark Down Dalam Broker SummaryMengambil Keuntungan Dari Pergerakan BandarBerinvestasi Saham Dengan Analisis Bandarmologi Berkenalan Dengan Bandar Saham Sahabat Finansialku! Artikel ini merupakan sambungan dari artikel sebelumnya yang membahas mengenai pengenalan dasar analisis bandarmologi bandar saham. Bila Anda belum membacanya, Anda dapat membaca artikel tersebut terlebih dahulu sebelum membaca artikel ini. [Baca Juga Saham Ada Bandarnya? Inilah Dasar Analisis Bandarmologi untuk Mendeteksi Bandar Saham!] Bandar, dalam konteks pasar modal, adalah sekumpulan orang yang berfungsi untuk menjaga aktivitas di pasar modal. Mereka mempunyai kepentingan dan tujuan tertentu untuk melakukan aksinya di pasar modal. Bandar saham memiliki cara yang sangat berbeda dengan investor ritel. Bila ritel mengambil keuntungan dari pasar modal dengan menunggangi pergerakan harga saham, maka Bandar justru mengambil keuntungan dengan cara menggerakkan harga saham Bagaimana Bandar Saham Dapat Menggerakkan Harga Saham? Ada beberapa persepsi yang beredar di antara investor ritel mengenai bandar. Persepsi inilah yang membuat banyak investor ritel berspekulasi mengenai aksi-aksi bandar. Berikut persepsi-persepsi tersebut Bandar saham memiliki dana yang sangat besar, nyaris tak terbatas, sehingga bisa menggerakkan harga saham. Bandar biasanya hanya menggunakan broker tertentu saja dalam melancarkan aksinya. Karena bisa menggerakkan harga saham, maka para bandar hampir selalu untung dalam setiap aksinya. [Baca Juga Kejahatan Pasar Modal yang Merugikan Investor di Indonesia] Persepsi-persepsi tersebut, memang tidak sepenuhnya salah, namun sebetulnya, juga tidak sepenuhnya benar. Bandar bagaimanapun juga manusia. Pastinya bandar juga pernah melakukan kesalahan dan bahkan bisa mengalami kerugian dan melakukan cut loss dalam jumlah besar. Namun demikian, tentunya bandar masih memiliki keunggulan tersendiri di atas para investor ritel. Keunggulan-keunggulan inilah yang sebetulnya bisa kita manfaatkan. Misalnya, apa yang bandar saham lakukan agar dapat menggerakkan harga saham? Berikut adalah poin-poinnya 1 Menguasai Supply Saham Seperti yang tertera di atas, bandar saham, adalah pihak yang mendapatkan keuntungan dari menggerakkan harga saham. Untuk dapat mengerek harga, maka syarat mutlak yang harus bandar penuhi adalah memonopoli supply. Dengan kata lain, bandar adalah tengkulak, dan komoditinya adalah saham. Satu pihak bandar, di sini, tidak harus berarti satu broker, juga tidak berarti satu orang saja. Satu bandar berarti satu pihak yang bekerja sama demi mencapai satu tujuan yang sama. Bisa saja terdiri dari banyak sekuritas, reksa dana, asuransi, dana pensiun, dan institusi keuangan lainnya. [Baca Juga Hati-Hati Jika Mendapatkan Tawaran Insider Trading!] Pihak-pihak yang memiliki kepemilikan saham dalam jumlah besar ini yang kemudian berkoalisi menjadi satu pihak bandar saham yang menguasai supply saham yang bersangkutan. Dengan menguasai supply, dan bergerak dalam satu komando, akan sangat mudah bagi mereka untuk mengendalikan harga saham. 2 Melempar Berita dan Rumor Saham Pihak bandar, juga memiliki media yang bisa mereka bayar untuk menarik perhatian investor ritel. Media ini bisa saja portal berita, analisa saham resmi dari sekuritas, atau bahkan melalui stockpick oleh trader terkenal di media sosial. Bandar saham haruslah memiliki kapasitas ini untuk mengarahkan persepsi investor ritel terhadap suatu saham. Nyatanya, tidak jarang sebuah saham bisa populer di kalangan investor ritel dengan berbagai pemberitaan positif yang mereka lontarkan. Ada sebuah contoh berita yang muncul dari pencarian “Waskita Beton Precast” selama bulan Januari hingga bulan Mei. Juga grafik harga dan kepemilikan investor ritel di saham PT Waskita Beton Precast Tbk WSBP. Berikut hasil di mesin pencarian Google Hasil Pencarian “Waskita Beton Precast” pada bulan Januari – Mei menunjukkan berita-berita positif mengenai pertumbuhan laba dan ekspansi perusahaan PT Waskita Beton Precast Tbk. Data laporan kepemilikan saham WSBP yang investor ritel miliki meningkat sejak bulan Januari ke bulan Mei. Sebaliknya banyak reksa dana yang telah melepasnya. Bagaimana harga sahamnya? Berkebalikan dengan berita yang bagus, dan kepemilikan ritel yang semakin besar, harga saham WSBP justru terus mengalami penurunan sampai pada bulan Mei. Inilah kekuatan dari media yang tertunggangi oleh kepentingan bandar. Mengerikan bukan? 3 Mengendalikan Pergerakan Harga Saham Terakhir, satu hal yang pasti dapat bandar saham lakukan, yaitu menggerakkan harga saham! Dengan memonopoli supply, dan bergerak dalam satu komando, menggerakkan harga bukanlah hal yang sulit. Bandar saham pun bisa menggunakan sepuluh broker atau lebih untuk menyamarkan aksinya dalam mengendalikan harga. Kesepuluh broker tersebut juga dapat mereka koordinasikan untuk bertransaksi di hari yang berbeda. [Baca Juga Inilah Mekanisme Transaksi dan Pergerakan Harga Saham di Indonesia] Tentunya proses menggerakkan harga ini pun bisa lebih mudah bila bandar pun telah berhasil mengarahkan persepsi investor ritel akan saham yang mereka bandari. Karena itu media seperti rumor dan stockpick, bahkan berita sering bandar lontarkan untuk menggerakkan ritel sesuai keinginannya. Apa Tujuan Bandar Saham Melakukan Itu Semua? Tentunya tujuan bandar saham melancarkan aksinya tidak lain karena adanya kepentingan di pasar modal. Pastinya semua orang yang terlibat dalam transaksi di pasar modal mencari keuntungan dari pasar modal, baik itu investor ritel atau bandar. Institusi-institusi keuangan, seperti reksa dana, asuransi, dana pensiun, institusi asing, semuanya pasti memiliki kepentingan khusus, yang di mana semuanya membutuhkan dana. Reksa Dana perlu menaikkan jumlah dana kelolaannya. Asuransi perlu dana untuk operasionalnya. Emiten pun punya kepentingan untuk menjaga harga saham sesuai fundamental perusahaannya. Jika institusi-institusi ini tidak berkoalisi dan membandari suatu saham, akan sangat menyusahkan bagi mereka untuk menghadapi berbagai pihak lain yang juga bertransaksi di pasar modal. Sampai di sini, tentunya jelas bahwa bandar pun butuh mencari keuntungan di pasar modal. Pertanyaannya, bagaimana cara kita mendeteksi pergerakan mereka? Jika Anda Ingin berinvestasi namun takut terhadap manuver pergerakan bandar, Anda bisa membaca e-book dan mendengarkan audiobook dari Finansialku yang bisa mereka unduh lewat banner di bawah ini sekarang! Bagaimana Caranya Mendeteksi Pergerakan Bandar Saham? Market maker, atau bandar, tentunya bukanlah sekumpulan orang yang ceroboh dalam melancarkan aksinya. Mereka akan mencoba menyamarkan aksinya sedemikian rupa untuk menutupi proses akumulasi atau distribusi sahamnya. Karena bandar beraksi dengan menggunakan banyak sekuritas, mereka pun dapat dengan mudah memindahkan saham-sahamnya dari satu sekuritas ke sekuritas lainnya. Namun dengan memahami prinsip bandarmologi, yang sudah kita bahas di artikel sebelumnya mengenai analisis bandarmologi, dapat membantu kita melakukan analisis atas aksi yang dilancarkan oleh bandar. Hanya Ada Satu Pihak Bandar Saham Bagaimana dengan adanya perang bandar? Salah satu prinsip penting yaitu bahwa hanya ada satu pihak bandar. Untuk menjadi bandar, berbagai pihak terkait haruslah menguasai supply saham. Jika ada 2 pihak yang berbeda tujuan dan menguasai jumlah supply yang sama besarnya, maka proses bandarmologi pun tidak dapat berjalan. Dari prinsip tersebut, dapat kita simpulkan bahwa kemungkinan terjadi “perang bandar” sangatlah kecil. Perang bandar hanya terjadi bila salah satu pihak bandar berkhianat di tengah jalan. [Baca Juga Di balik Alasan Mengapa Hacker Ransomware WannaCry Meminta Bitcoin, Mana yang Lebih Mahal Bitcoin atau Emas?] Prinsip berikutnya adalah, bahwa market maker selalu mendominasi transaksi dalam sebuah saham. Hal ini terjadi terutama pada saham berkapitalisasi kecil dan sedang. Besarnya transaksi yang para bandar lakukan inilah, yang membuatnya mudah terdeteksi. Ada banyak metode yang bisa kita gunakan untuk mendeteksi pergerakan bandar. Metode yang bervariasi ini merupakan penafsiran masing-masing trader atas pergerakan bandar yang terbaca melalui broker summary. Berikut metode-metode yang bisa Anda gunakan 1 Metode Inventory Analysis Metode Inventory Analysis adalah metode bandarmologi untuk menganalisis jumlah saham yang terbeli atau terjual pada setiap broker yang bandar gunakan. Analisa ini kita mulai dengan mendeteksi transaksi-transaksi di broker summary. Dalam broker summary sebuah saham, pastinya ada broker yang lebih sering bertransaksi daripada broker lainnya. Bila saat broker-broker tersebut berjualan dan harga turun, dan saat broker-broker tersebut melakukan pembelian, dan harga naik, maka kemungkinan besar broker-broker tersebut digunakan oleh bandar saham yang bersangkutan. Inilah tahap-tahap yang dapat Anda lakukan dalam metode Inventory Analysis 1 Mendeteksi Broker yang Market Maker Gunakan Tahap ini Anda lakukan dengan menganalisa data broker buyer dan seller di saham ini sampai setahun ke belakang. Beberapa tips untuk mendeteksi broker yang bandar pakai Memperhatikan Top 3 broker buyer dan seller setiap minggu. Memperhatikan net buyer dan net seller terbesar setiap harinya. Memperhatikan broker-broker asing AI, AK, BK, BW, CG, CS, DB, DR, KZ, RX, ML, XA, YU, ZP, dll. Memperhatikan broker dengan jumlah transaksi genap. Memperhatikan broker yang tak terkenal, dengan jumlah transaksi besar. 2 Menghitung Jumlah Transaksi Bersih Tiap Harinya Setelah Anda berhasil mengidentifikasi broker mana saja yang bandar pakai dalam saham tertentu, maka inilah langkah selanjutnya. Jumlahkan seluruh transaksi bersih yang ada dari seluruh broker-broker tersebut setiap harinya. Analisa ini Anda lakukan untuk membuat perkiraan jumlah saham yang bandar miliki, beserta aksi yang sedang mereka lakukan. Berikut contoh tabel yang dapat Anda buat dalam tahap ini 3 Memasukkan Data ke Dalam Grafik Harga Setelah membuat prediksi jumlah saham yang broker-broker tersebut transaksikan, sekarang saatnya memasukkan data transaksi tersebut menjadi indikator dalam grafik harga saham. Berikut contohnya Dalam contoh di atas, dapat kita lihat. Dengan menggabungkan kedua data tersebut dalam satu grafik, akan memberikan gambaran yang jelas mengenai aksi yang bandar lakukan. Meskipun proses pembuatannya sulit, grafik ini sangat berguna dalam trading yang kita lakukan. 2 Metode Foreign Flow Analysis Metode berikutnya yang dapat Anda lakukan adalah dengan indikator transaksi asing. Metode ini juga kita kenal sebagai Foreign Flow Analysis. Berbeda dengan Inventory Analysis, untuk menganalisa Foreign Flow tidaklah sulit karena datanya sudah tersedia di dalam Aplikasi Trading. Metode ini terbukti efektif, terutama pada saham-saham blue chip berkapitalisasi besar. Hal ini karena pada saham blue chip, investor asing masih mendoinasi transaksinya. Tentu saja cara ini tidak akan berlaku bila saham yang bersangkutan, transaksi asingnya kecil. Berikut contoh grafik Foreign Flow 3 Metode Market Maker Action Analysis Metode berikutnya adalah Market Maker Action Analysis. Metode ini adalah metode yang mempelajari broker summary, dan korelasinya terhadap pergerakan harga saham. Sama seperti metode Inventory Analysis, data yang Anda gunakan dalam analisis ini menggunakan data broker summary, bedanya, analisis ini tidak mencoba menghitung jumlah saham yang market maker miliki, namun berfokus pada aksi yang sedang dilakukan oleh market maker. Analisa ini bertujuan untuk mengolah data transaksi broker per periode tertentu, untuk mengetahui aksi yang bandar lancarkan pada suatu periode. Dalam prinsipnya, analisis ini membagi aksi bandar dalam 5 jenis aksi, yaitu 1 Akumulasi Saham Akumulasi adalah proses mengumpulkan saham yang dilakukan oleh investor besar market maker dari investor kecil ritel. Aksi ini ada untuk mengumpulkan barang sebanyak mungkin dalam upayanya menguasai supply saham, sebelum menggerakkan harganya. Akumulasi saham sering bandar lakukan ketika pasar belum kondusif untuk saham yang bersangkutan. Aksi ini mereka lakukan ketika belum muncul berita-berita yang mendukung kenaikan harga. Dalam masa akumulasi, harga saham tidak selalu naik, bahkan bisa sideways, atau malah turun. 2 Distribusi Saham Distribusi adalah proses menjual saham yang dilakukan oleh investor besar market maker dari investor kecil ritel. Aksi ini terjadi dalam rangka profit taking oleh bandar. Aksi ini berlangsung ketika saham yang bersangkutan dalam fase euphoria, di saat semua investor optimis dan berbagai berita baik mengenai saham ini telah muncul dan beredar. Dalam masa distribusi, harga saham tidak selalu turun, bahkan bisa sideways, atau terkadang malah naik. 3 Mark Up Mark Up adalah aksi yang terjadi ketika harga saham melonjak tinggi, namun tidak beserta akumulasi yang signifikan oleh bandar. Hal ini bertujuan untuk mengangkat harga saham agar dapat bandar jual kembali. Dalam trend naik, Mark Up ada untuk mengakhiri fase akumulasi dan masuk ke fase distribusi saham. Sementara dalam trend turun, Mark Up dilakukan untuk menjaga minat beli ritel sekaligus untuk bandar dapat melepas saham yang mereka miliki. 4 Mark Down Kebalikan dari Mark Up, Mark Down adalah aksi yang terjadi ketika harga saham turun drastis namun tidak disertai aksi distribusi yang signifikan oleh bandar. Hal ini bertujuan agar bandar dapat tetap mengakumulasi saham di harga bawah. Aksi Mark Down bisa jadi merupakan indikasi akan berakhirnya trend turun sebuah saham. Sementara dalam trend naik, Mark Down juga dilakukan untuk mengusir investor ritel sambil mengakumulasi saham lebih banyak. 5 Do Nothing Hal yang paling sering bandar lakukan, terutama pada saham lapis dua dan tiga, adalah tidak melakukan apa-apa. Aksi ini adalah ketika bandar tidak melakukan aksi apa-apa terhadap suatu saham. Dalam aksi ini, volume bid dan offer suatu saham menjadi tipis. Harga cenderung diam atau turun. Aksi ini merupakan cara paling efektif untuk membuat investor ritel melepas barangnya, karena tidak sabar melihat saham yang diam. Itulah 3 metode yang dapat Anda gunakan untuk mendeteksi pergerakan bandar. Jika Anda cukup yakin untuk bisa memenangkan gejolak pasar, namun bingung untuk memulai investasi saham, Anda dapat mendownload Ebook gratis panduan berinvestasi saham berikut. Free Download Ebook Panduan Berinvestasi Saham untuk Pemula Pentingnya Data Broker Summary Dari ketiga metode analisis bandarmologi di atas, tertera bahwa data yang terpakai adalah Broker Summary. Seberapa pentingkah data Broker Summary transaksi broker untuk analisis bandarmologi? Satu-satunya cara untuk mengetahui transaksi dan aksi yang bandar lakukan adalah dengan melihat ke dalam detail transaksi suatu saham pada periode tertentu. Tentunya untuk mendapatkan data ini, kita harus membuka Broker Summary. Dalam metode analisa Market Maker Action Analysis, data Broker Summary sangat berguna untuk mengetahui jenis aksi yang dilancarkan oleh bandar. Broker Summary dapat mengidentifikasi terjadinya akumulasi, distribusi, mark up, dan mark down suatu saham. Berikut adalah contoh data Broker Summary 1 Akumulasi Dalam Broker Summary Sesuai dengan definisinya, akumulasi adalah proses mengumpulkan saham yang dilakukan oleh investor besar market maker. Dalam Broker Summary pun akumulasi market maker dapat kita identifikasi dengan adanya pembelian dalam jumlah besar oleh satu atau beberapa broker. Pada gambar tersebut, para top buyer terlihat mengumpulkan saham lebih banyak dari yang dijual oleh para top seller. Ini mengindikasikan adanya pengumpulan barang oleh broker-broker top buyer tersebut. 2 Distribusi Dalam Broker Summary Berkebalikan dengan dengan akumulasi, sesuai definisinya, distribusi adalah proses menjual saham yang dilakukan oleh investor besar market maker. Dalam Broker Summary pun distribusi dapat Anda identifikasi dengan adanya penjualan dalam jumlah besar oleh satu atau beberapa broker. Pada gambar tersebut, para top seller menjual saham dalam jumlah yang lebih banyak dari yang dibeli oleh para top buyer. Ini mengindikasikan adanya penjualan barang secara masif oleh bandar. 3 Mark Up dan Mark Down Dalam Broker Summary Berbeda dengan akumulasi maupun distribusi, mark up dan mark down adalah upaya mengguncang harga tanpa mengubah kepemilikan. Dalam hal ini broker summary pun akan menunjukkan data transaksi yang berimbang antara pembeli dan penjual, seperti gambar berikut. Perbedaan antara mark up dan mark down adalah pada perubahan harga yang terjadi ketika tidak ada akumulasi maupun distribusi. Bila harga naik, maka itu adalah mark up, dan bila harga turun, itu adalah mark down. Mengambil Keuntungan Dari Pergerakan Bandar Setelah mengetahui pola pikir bandarmologi, bagaimana caranya saya dapat mengambil keuntungan dari pergerakan bandar? Pada artikel sebelumnya telah kami sebutkan strategi “Follow The Giant”. Giant dalam hal ini pastinya adalah bandar. Kita cukup mengikuti pergerakan bandar. Bila dalam suatu periode, bandar lebih banyak melakukan akumulasi, maka kita bisa menunggangi pergerakan harganya dan mendapatkan keuntungan. Sementara bila bandar lebih banyak melakukan aksi distribusi, maka sebaiknya jangan kita lawan. Itulah prinsip dasarnya. Bila harga turun, namun tidak ada distribusi bandar, atau disebut mark down, maka kita boleh ikut mengakumulasi saham yang sedang turun tersebut. Sementara bila harga naik tanpa ada akumulasi, maka sebaiknya kita hindari saham tersebut karena cepat lambat akan didistribusi. [Baca Juga Anda Bisa Kaya Hanya Dengan 10 Tips Sukses Jadi Orang Kaya Sebelum Usia 40 Tahun Ala Warren Buffet] Disclaimer Analisis Bandarmologi hanya berlaku bila saham yang bersangkutan memiliki ciri-ciri sesuai yang disebutkan dalam prinsip-prinsip ini. Tidak semua saham dapat Anda analisis secara Bandarmologi. Untuk lebih jelasnya, Finansialku sudah merangkum mengenai kesalahan umum investor. Anda bisa mengambil beberapa tips langsung dari video berikut ini Berinvestasi Saham Dengan Analisis Bandarmologi Itulah cara sederhana yang dapat Anda gunakan dalam analisis bandarmologi. Metode ini sama seperti metode lain, juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu kurangnya tools untuk melihat pergerakan bandar secara instan. Meskipun begitu, dengan menerapkan logika dalam analisis bandarmologi, akan sangat berguna bagi Anda dalam berinvestasi maupun trading saham. Dengan mengetahui aksi yang dilakukan oleh bandar saham, Anda pun memiliki keuntungan dibandingkan trader-trader saham lainnya. Studi kasus mengenai cara mendeteksi keberadaan dan aksi bandar saham ini tentunya bukan informasi yang dapat Anda temui di sembarang tempat. Tentunya akan sangat berguna bila Anda membagikan artikel ini kepada rekan-rekan Anda sesama investor di pasar modal. Selamat Berinvestasi! Setelah pembahasan di atas, tertarikkah Anda untuk berinvestasi dengan metode bandarmologi? Silahkan tuliskan jawaban Anda di komentar berikut. Terima Kasih. Sumber Referensi Argha J Karo Karo. 2012. Teori Bandarmologi Accumulation-Distribution. Argha J Karo Karo. 2014. Stock Market From Different Perspective. Bandung Creative Trader Ryan Filbert & j1d. 2014. Bandarmology Membeli Saham Gaya Bandar Bursa. Jakarta Gramedia Sumber Gambar Anonymous Laptop 1 – Anonymous Laptop 2 – Smoke Hand – Brokers – Foreign Flow – Chartbit Stockbit Bandar Table & Flow – Creative Trader’s Workshop Broker Summaries – Aplikasi HOTS Mirae Asset Harris Darmawan menyelesaikan pendidikan sarjana di program studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain di Universitas Tarumanagara UNTAR. Memiliki ketertarikan di bidang saham dan pasar modal. Mulai berinvestasi saham sejak awal tahun 2016 Related Posts Page load link Go to Top Bagikan Bisnis.com, JAKARTA — Harga bitcoin dan deretan altcoin terpantau cukup bervariasi pada perdagangan hari ini. Mengutip data CoinMarketCap, Jumat (5/8/2022), pada 10.46 WIB harga bitcoin naik 0,10 persen dalam 24 jam terakhir ke posisi US$23.131. Kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar ini sebelumya sempat turun 0,86 persen ke Salah satu asumsi yang berlaku pada teknik analisis saham dan instrumen investasi lainnya adalah asumsi yang mengatakan bahwa pergerakan harga sebuah instrumen akan mengikuti pola yang sama siklus dari waktu ke waktu. Tugas seorang trader dan investor adalah memanfaatkan siklus ini untuk mendapatkan keuntungan maksimum. Kata akumulasi accumulation dan distribusi distribution adalah dua kata yang menggambarkan dua fase dalam siklus tersebut. Penggunaan kedua kata ini dalam dunia saham pertama kali diperkenalkan oleh Richard Wyckoff dalam Wyckoff Pattern. Fase apa sajakah itu? Simak pembahasannya berikut ini Akumulasi saham adalah fase ketika harga saham sedang terdiskon lebih rendah dibandingkan biasanya atau lebih rendah dibanding nilai intrinsiknya. Dalam fase akumulasi, trader dan investor, khususnya investor institusi berbondong-bondong untuk membeli saham tersebut. Hal ini terjadi karena setiap trader dan investor tentu ingin membeli saham ketika harganya sedang terdiskon, sehingga ketika fase akumulasi, banyak trader dan investor yang membeli instrumen tersebut. Ketika sudah banyak orang dan lembaga yang membelinya, harga saham tersebut lantas beranjak naik dan masuk ke dalam fase selanjutnya, yaitu fase partisipasi. Apa itu Distribusi Saham? Kebalikan dari fase akumulasi adalah fase distribusi. Fase distribusi adalah fase di mana bagian besar dari sebuah saham dijual ke pasar, sehingga membuat harga aset tersebut turun. Proses penjualan saham ini bisa jadi diawali oleh investor institusi atau investor individu bermodal besar dan diperparah dengan para investor FOMO yang enggan menanggung kerugian. Hal ini biasanya terjadi ketika harga saham tersebut sudah naik mencapai titik yang ditargetkan investor untuk melakukan take profit. Kondisi ini semakin parah akibat banyaknya investor yang menjual asetnya demi menghindari kerugian yang lebih dalam cut loss. Namun demikian, fase distribusi saham juga bisa mendatangkan keuntungan bagi sebagian trader. Trader yang mendapatkan keuntungan dari fase distribusi ini disebut dengan short seller. Short seller menjual saham yang dipinjamnya dari broker, sehingga ketika harga saham turun, jumlah yang harus mereka kembalikan kepada broker juga menurun. Akibatnya mereka mendapatkan keuntungan. Cara Melihat Pola Akumulasi dan Distribusi Saham Baik fase akumulasi maupun distribusi tidak jarang terjadi ketika kurva harga saham terlihat seolah menghadapi sideways. Hal ini bisa terjadi karena ada perebutan dominasi antara pembeli dan penjual bull dan bear. Bedanya adalah, pada fase akumulasi, bull memenangkan dominasi pasar, sementara pada fase distribusi, bear yang memenangkan pasar. Lantas, bagaimana cara mengidentifikasi apakah fase yang terjadi adalah fase akumulasi atau distribusi? Berikut ini beberapa langkah yang bisa Anda lakukan 1. Memasang support dan resistance Support dan resistance adalah dua garis penting yang harus dimiliki oleh seorang trader dalam setiap time frame. Dalam mengidentifikasi fase akumulasi dan distribusi, kedua garis ini dapat menjadi panduan apakah harga sebuah saham sedang menuju titik terendah support atau titik tertinggi resistance. Sebuah saham dikatakan masuk fase akumulasi apabila pergerakan harganya terus menciptakan titik harga terendah yang lebih tinggi dibandingkan harga terendah sebelumnya higher low. Puncaknya, saham tersebut akan masuk fase partisipasi jika terjadi breakout pada garis resistance yang telah Anda pasang. Sebaliknya, harga saham terbilang masuk fase distribusi apabila pergerakannya terus menerus membentuk lower low. Sebab ini artinya pressure dari tim penjual lebih tinggi dibandingkan pressure dari tim pembeli. 2. Memantau pola harga saham Dalam banyak kasus, pergerakan harga saham secara tidak sengaja membentuk pola-pola tertentu. Pola-pola ini, seperti pola wedges, triangle dan lain sebagainya. Anda juga bisa menggunakan candlestick untuk memantau pola harga saham yang timbul dari pola tersebut, seperti three white soldiers, three black crows dan lain sebagainya. Meskipun tidak sengaja terbentuk, pola-pola harga seperti ini penting untuk membantu identifikasi fase pergerakan harga saham dan penting untuk menentukan kapan Anda harus membeli dan kapan Anda harus menjual aset tersebut. 3. Menggunakan indikator kekuatan trend Karena acap kali terlihat sedang sideways, trader akan sulit menentukan apakah pergerakan harga saham akan naik dan menjadi fase akumulasi, atau justru akan turun dan masuk fase distribusi. Untuk membantu mengidentifikasi hal ini, Anda dapat menggunakan indikator kekuatan trend, seperti indikator RSI atau average directional indicator ADX. Indikator-indikator seperti ini akan membantu Anda menentukan apakah pasar sedang overbought harga berpotensi naik alias fase akumulasi, atau sedang oversold harga berpotensi turun atau distribusi. Selain itu, indikator teknis ini juga membantu Anda untuk mengidentifikasi apakah akan ada pembalikan trend reversal atau tidak. 4. Mengamati pergerakan bandar Bandar adalah investor institusi, seperti perusahaan manajemen investasi atau hedging company atau investor retail tapi memiliki modal dan pengaruh besar, seperti Anthony Salim. Transaksi jual beli saham yang dilakukan oleh para bandar ini perlu diamati, sebab mereka adalah pemain dengan modal besar dan memiliki tim analisis dengan kemampuan terbaik, sehingga apapun yang mereka lakukan dapat mempengaruhi siklus pasar saham. Data-data mengenai pergerakan para bandar ini disebut dengan bandarmology. Beberapa aplikasi trading saham sudah memiliki fitur ini di dalam aplikasinya. Namun, apabila aplikasi yang Anda gunakan tidak memilikinya, atau Anda membutuhkan data bandarmology yang lebih lengkap, Anda bisa mengunduh aplikasi bandarmology secara terpisah. Data bandarmology bisa dijadikan sebagai salah satu patokan fase akumulasi maupun distribusi dengan cara mengurangi 5 bandar atau broker dengan nilai beli terbesar pada hari itu, dengan 5 bandar atau broker dengan nilai jual terbesar pada saat yang sama. Apabila nilainya positif beli>jual, maka kemungkinan fase tersebut adalah fase akumulasi, begitupun sebaliknya. Cara Mengambil Keuntungan dari Pergerakan Akumulasi dan Distribusi Terdapat dua jenis transaksi trading saham menurut posisinya, yaitu transaksi long dan transaksi short. Transaksi long dilakukan dengan cara membeli saham saat harganya rendah dan menjualnya ketika harganya naik, sebaliknya transaksi short atau short selling menjual saham ketika harganya sedang tinggi dan akan mendapatkan keuntungan ketika harga saham tersebut anjlok. Transaksi long adalah transaksi yang cocok untuk Anda buka ketika Anda mengetahui bahwa bandar sedang mengakumulasi saham fase akumulasi. Sebaliknya, short selling cocok untuk dibuka saat saham sedang masuk fase distribusi. Namun, transaksi yang terakhir ini merupakan teknik trading berisiko tinggi sebab menggunakan saham yang dipinjam dari broker. Selain itu, sejauh ini short selling juga masih belum diperbolehkan di Indonesia pasca covid19. srVoGvN.
  • e0yhbjgooz.pages.dev/212
  • e0yhbjgooz.pages.dev/258
  • e0yhbjgooz.pages.dev/203
  • e0yhbjgooz.pages.dev/200
  • e0yhbjgooz.pages.dev/168
  • e0yhbjgooz.pages.dev/151
  • e0yhbjgooz.pages.dev/180
  • e0yhbjgooz.pages.dev/29
  • e0yhbjgooz.pages.dev/106
  • cara melihat akumulasi saham